Pada tahun 2010 lalu, aku baru masuk sekolah menengah pertama waktu itu.Aku memilih sekolah dimana sebagian teman karibku bersekolah disana. Aku tidak merencanakan hal itu. Suatu kebetulan yang tidak buruk. Setelah mendaftar dan mengikuti seleksi, akupun menanti hari pengumuman tiba. Aku berharap aku bisa bersekolah disitu. Sekolah yang asri dan luas membuat hatiku menjadi nyaman.Lanjutkan membaca “Renggang (2)”
Arsip Penulis:tahalli_
Renggang
Dia terlihat sangat cantik. Kulit putih nya tampak berbinar-binar saat cahaya mentari pagi menerpanya. Dia berdiri dipinggir jalan. Terlihat tengah menanti kedatangan seseorang. Hingga akhirnya sebuah mobil berwarna coklat datang menghampirinya. Jendela mobil terbuka. Lalu ia pun melempar senyum ke dalamnya kemudian masuk mengambil tempat di samping kemudi. Sepertinya dia telah memiliki teman baru. AkuLanjutkan membaca “Renggang”
JUALAN
Hari ini saya pulang kerja lebih awal.Pukul 10.35 mesin motor sudah saya nyalakan. Bersiap berpacu di jalanan. Hidup ini sepertinya gitu-gitu aja.Pulang kantor terus tiduran.Waktu terasa sangat cepat berlalu. Terlalu banyak yang terbuang percuma. Sampai saat saya menulis cerita ini pun saya belum tau apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Yang saya lakukan hanya tidur,Lanjutkan membaca “JUALAN”
Sweet
Hari ini saya berangkat ke kantor dengan semangat. Sebelum pukul 07.00 saya sudah duduk manis didepan meja serba guna yang telah tersedia.Yah, literally serba guna. Diatasnya saya bisa meletakkan apa saja. Mulai dari komputer, printer, kertas, buku, pulpen, baju, celana dalam, sampe pantat pun bisa diletakkan disana. Saya duduk disana (bukan diatas meja) mengerjakan pekerjaanLanjutkan membaca “Sweet”
Sehidup Semati
Setiap hari ku memikirkan mu.Setiap saat hati ini menginginkan dirimu. Kita bisa hidup bersama selamanya. Namun sayang Johan menghalangi cita-cita kita dengan kehamilan mu. Kuingin kita menjadi satu.Walau anak Johan hidup bersama muKu ingin kita tetap menjadi satu. Ku tak ingin ada campur darah selain darah daging kita berdua. Sayang. Datanglah padaku. Peluk tubuhku walauLanjutkan membaca “Sehidup Semati”
